Pembca setia Kabar-kabin, dimanapun anda berada.Berbagai isu terhangat dan bahkan terhebong sepanjang masa kami mencobanya untuk menyajikanya buat para pembaca semuanya. Dengan harapan informasinya bisa tersalurkan sengna benar dan seutuhnya. Dan sebagai contoh seperti peristiwa Konsep, Teknik, Simbol, Nilai Estetis dan Prosedur dalam Gerak Dasar Tari Tradisional yang baru-baru ini bikin heboh jagat dunia manya dan kaum sosail media, yang suguh menggelitik dan menarik untuk diperbincangkanya
Dan tidak hanya keseruan Konsep, Teknik, Simbol, Nilai Estetis dan Prosedur dalam Gerak Dasar Tari Tradisional saja bahkan rasa penarasan bagi seorang yang mendengarnyapun ikut atusias untuk menyanggah dalam tiap perdebatan di sosmed itu. Barbagai sanggahan kritikan yang membangun atau sebaliknya bertebaran di situ. Dan untuk itu alangkah baiknya cermati terlebih dahulu kebebaranya ya, Jangan langsung percaya saja. Dan berikut ulasanya.
Konsep, Teknik dan Prosedur Gerak Dasar Tari
1.Konsep dan Ragam Rerak Tari Daerah
- Sikap telapak kaki rapat kembar.
- Sikap telapak kaki rapat silang.
- Sikap telapak kaki renggang silang.
- Sikap telapak kaki rapat siku
- Sikap telapak kaki renggang.
- Tumit terangkat (jinjit)
- Menapak pada ujung kaki kembar .
- Tekukan kaki,pada pergelangan ,lutut,dan pangkal paha.
2. Asal Gerak dan Menyusun Gerak
- Kepahlawanan, gerak yang muncul adalah gerak pencak silat, perang, bela diri, atau contoh kanuragan.
- Kesedihan, gerak yang muncul adalah gerak permohonan.
- Kegembiraan, gerak yang muncul adalah gerak sukacita, meloncat-loncat, melambai-lambai, melenggang, dan bergoyang.
- Binatang, gerak yang muncul adalah menirukan tingkah laku binatang.
- Arah handap, menunjukan arah penari menghadap, ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, menengadah, atau menunduk.
- Arah gerak, menunjukan arah penari akan bergerak, membuat lingkaran, zigzag, berjalan maju dan mundur, serong diagonal, spiral, dan sebaginya.
- Level tinggi : berdiri
- Level sedang : membungkuk
- Level rendah : duduk
- Irama sebagai pengiring dan pemertegas gerakan.
- Pengusaan ruangan dengan desain atas, bawah, dan medium.
- Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah penari.
- Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema.
Simbol dalam Tari
Nilai Estetis dalam Gerak Tari
Hasil karya seni merupakan ungkapan perasaan yang dibentuk dari unsur-unsur yang dipadu menjadi satu kesatuan yang utuh untuk dapat dinikmati secara estetis. Seorang seniman mengomunikasikan pikiran dan perasaannya dalam bentuk karya seni untuk dinikmati nilai-nilai keindahannya oleh para penikmat seni. Untuk memahami hasil keindahan karya seni, masing-masing memiliki tolak ukur atau kriteria tersendiri, misalnya pada karya surakarta nilai-nilai keindahan tari terangkum dalam hasta sawanda serta wiraga, wirama, dan wirasa. Adapun hasta sawanda berarti delapan , sa/esa artinya satu, wanda artinya muka atau badan. Jadi hasta sawanda berarti delapan ketentuan normatif yang menjadi satu kesatuan untuk diterapkan bagi seorang penari agar membawakan suatu tarian dengan baik. Unsur-unsur pada hasta sawanda yaitu sebagai berikut.
- Pacak : Suatu norma atau ketentuan yang meliputi keseluruhan ekspresi gerak setiap tarian yang harus diterapkan dan diataati. Sebagai contoh dalam membawakan tokoh Srikandhi pacaknya berbeda dengan tokoh Shinta meskipun karakter tarinya sama-sama tari putri.
- Pancat : Pola kesinambungan antara motif gerak satu dan motif gerak lainnya yang dirangkai secara berurutan, serasi, dan menyatu.
- Ulat : Sikap pandangan, polatan, atau ekspresi wajah ketika menari supaya mencapai dramatik peran yang dibawakan, seperti ekspresi gembira, sedih, gelisah, dan sebagainya.
- Lulut : Hafal secara secara keseluruhan dengan insting sehingga gerakan-gerakan tarinya akan keluar dengan sendirinya tanpa harus mengingat atau menghafal.Wiled : Kreatifitas yang menjadi ciri (gaya) setiap penari yang diterapkan saat melakukan gerakan tari.
- Luwes : Gerakan tari luwes dan enak dipandang yang biasanya dipengaruhi faktor pembawaan atau bakan seseorang.
- Irama : Ketukan-ketukan tertentu yang mengatur cepat-lambatnya gerakan tari. Penari harus dapat menepati irama, artinya tidak boleh mendahului ataupun ketinggalan dalam irama tersebut.
- Gending : Seorang penari harus memahami dan mampu menerapkan bentuk-bentuk gending sebagai iringan tari serta dapat mengetahui saat jatuhnya ketuk, kenong, kempul, dan gong.
Perhatikan contoh analisis simbol dan nilai estetis tari tradisional (tari payung) dari aspek secara keseluruhan mulai gerak, busana, iringan, hingga properti yang digunakan!
1. Deskripsi Tari Payung dari Sumatera Barat
Tari payung merupakan tari klasik masyarakat Minang (Sumatera Barat) yang mengisahkan kasing sayang sepasang kekasih. Tari ini merupakan jenis tari pergaulan muda-mudi yang dilambangkan dengan payung yang melambangkan pelindung. Tarian ini dimainkan secara berpasangan, penari laki-laki menggunakan payung, sedangkan penari perempuan menggunakan selendang sebagai pelengkap. Tari ini biasanya ditarikan secara khusus pada upacara adat seperti pernikahan dan pada kegiatan tertentu, seperti pesta, perayaan tertentu, dan lain-lain.2. Kostum Tari
Kostum tari yang digunakan bervariasi sesuai dengan kebutuhan acara yang sedang dilaksanakan. Namun, pada umumnya menggunakan pakaian adat tradisional Sumatera BArat. Penari wanita memakai hiasan kepala berupa gelang-gelang, kalung bersusun, dan anting. Penari laki-laki mengggunakan baju khas Sumatera Barat yaitu celana panjang , baju lengan panjang dengan hiasan kepala (saluak), dan selembar kain selempang di bahu, ditambah kain songket yang melingkar di badan. Penari lelaki membawa payung, sedangkan penari perempuan memakai selendang.3. Ragam Gerak Tari
Di dalam tarian ini, yang membawa payung hias adalah penari pria. Payung ini dibawa dalam gerakan menari yang aktraktif, sementara penari perempuan mengiringi dengan menari menggunakan selendang. Masing-masing pasangan menari berputar dan bersebelahan dengan irama musik yang semakin lama semakin dibuat cepat sehingga semakin lama tarian terlihat semakin dinamis.Tarian ini dulunya termasuk tarian yang memiliki pakem cukup ketat dalam berbagai aspek, termasuk dalam gerakannya. Akan tetapi dengan semakin banyaknya
4. Iringan Tari
Musik ala melayu dengan alat musik yang bervariasi semakin membuat tarian ini semakin menarik untuk dilihat. Lagu yang digunakan dalam mengiringi tari Payung berjudul Berbendi-bendi Sungai Tanang. Lagu ini mengisahkan seorang suami istri yang baru saja menikah dan berbulan madu. Mereka mandi di sungai Tanang.5. Simbol dan Makna Tari Payung
Ada makna tersendiri di balik properti yang dibawa oleh para penari laki-laki dan perempuan dalam tari payung. Penari laki-laki menggunakan payung melambangkan seorang laki-laki yang harus menjadi pelindung dan bertanggungjawab terhadap pasangannya. Adapun penari perempuan dengan selendangnya melambangkan kesiapan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.Tari payung menggambarkan kasih sayang yang kuat dengan pasangannya dalam mengarungi bahtera rumah tangga, baik dalam keadaan suka maupun duka. Hal ini terpancar dari gerakan tari yang mengalun pelan dan kencang. Alunan musik yang tenang dengan gerakannya yang pelan menyiratkan kehidupan tanpa kesusahan, sedangkan alunan musik yang kencang menyiratkan kehidupan yang naik turun. Jadi, pada dasarnya tari ini menyimbolkan kewajiban suami dalam melindungi istrinya.
Nah itulah pembahasan materi pelajaran seni budaya mengenai konsep, teknik, simbol dan prosedur gerak dasar tari.
0 Response to "Konsep, Teknik, Simbol, Nilai Estetis dan Prosedur dalam Gerak Dasar Tari Tradisional"
Posting Komentar